top of page

Sejarah Pempek

  • Gambar penulis: Pempek Akube
    Pempek Akube
  • 30 Sep 2020
  • 1 menit membaca

Sejarah nama pempek

Kalian pernah makan pempek gak sih? Tahu gak pempek itu kuliner khas mana? Iya betul, pempek adalah kuliner khas Palembang, Sumatera Selatan. Pempek sendiri ada banyak macam produknya. Ada pempek kapal selam atau pempek telok besak(telur besar), ada pempek lenjer, pempek panggang, pempek kulit, dll. Dan tidak komplit kalau tidak dimakan sambil hirup cuka pempek.

Varian pempek dari Pempek Akube

Tapi sebetulnya nama ā€œpempekā€ itu darimana ya? Kok bisa dinamakan pempek?

Jadi Kota Palembang atau daerah Sumatera Selatan itu merupakan daerah yang masyarakatnya terdiri dari suku dan ras yang majemuk. Ada orang melayu asli, ada yang keturunan Arab, suku jawa, dan keturunan Tionghoa/Cina.

Foto orang asli Palembang

Menurut cerita rakyat yang beredar, pempek telah ada sejak masuknya perantau keturunan Tionghoa atau Cina ke Kerajaan Palembang Darussalam atau abad 16. Diperkirakan orang keturunan Tionghoa/Cina lah yang membuatnya, karena pembuatan pempek memiliki kemiripan dengan pembuatan makanan khas Cina seperti bakso ikan dan kekian yaitu, diadoni tepung terigu dan digoreng. Memang hasil ikan di Palembang merupakan salah satu sumberdaya yang berlimpah.

Palembang berlimpah akan hasil ikan

Di masa Kesultanan atau masa Kerajaan Palembang Darussalam, nama pempek sebenarnya adalah Kelesan. Kenapa disebut kelesan, karena makanan ini dikeles atau dapat disimpan lama.

Nama kelesan ini lambat laun bergeser menjadi pempek, karena umumnya yang menjual adalah bapak-bapak keturunan Tionghoa. Bapak-bapak ini biasa berjualan dengan jalan kaki dari kampung ke kampung. Di Palembang sendiri, bapak-bapak keturunan Tionghoa biasa disebut Apek. Jadi merupakan hal biasa jika calon pembeli pasti meneriakkan ā€œpekk.. pekkā€¦ā€ atau ā€œempek…!!ā€ untuk membeli dagangannya. Maka dari itu, kenapa makanan ini disebut pempek, gaess.

Pedagang keturunan Cina Tionghoa

Postingan Terakhir

Lihat Semua

Comentarios


© 2020 by Pempek Akube

bottom of page